Kamis, 01 Januari 2009

TAWAF

TAWAF

Dalam pengertian umum Ibadah Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimana tiga putaran pertama dengan lari - lari kecil (jika mungkin), dan selanjutnya berjalan biasa. Tawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad ( tempat batu hitam ) dengan menjadikan Baitullah disebelah kiri.

Tawaf Nabi Adam:
Ibnu Abbas RA menceritakan bahwa nabi Adam AS pernah melaksanakan Ibadah haji dan bertawaf keliling Ka’bah dengan tujuh kali putaran. Kemudian para malaikat menemuinya dan berkata :

“Semoga hajimu mabrur wahai Adam. Sesungguhnya kami telah melaksanakan Ibadah Haji di Baitullah ini sejak 2000 tahun sebelum kamu.”

Adam bertanya :
“Pada zaman dahulu, apakah yang kalian baca pada saat tawaf ? “

Mereka menjawab :
“Dahulu kami mengucapkan ; Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar”
Adam berkata, tambahkanlah dengan ucapan :
“Wa la haula wa la quwwata illa billah”

Maka selanjutnya para malaikatpun menambahkan ucapan itu.

Tawaf Nabi Ibrahim:
Setelah menerima perintah membangun kembali ka’bah, nabi Ibrahim AS melaksanakan ibadah haji. kemudian para malaikat menemuinya pada saat tawaf seraya mengucapkan salam kepadanya lalu Ibrahim pun bertanya kepada mereka :
“Dahulu, apakah yang kalian baca saat tawaf ? “

Mereka menjawab :
“Dahulu sebelum bapakmu Adam kami membaca ; Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar. lalu Adam menyuruhkami menambahkan Wa la haula wa la quwwata illa billah “.

Selanjutnya Ibrahim berkata :
“Tambahkanlah bacaan kalian dengan Al aliyyi al ‘adzim”.
Kemudian para malaikat pun melaksanakannya.(lihat Al-Azraqy I/45).
Dengan demikian maka do’a tawaf adalah :
“Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar. Wa la haula wa la quwwata illa billah Al aliyyi al ‘adzim”

Tawaf Rasulullah:
Ibnu Umar RA menceritakan “Dahulu apabila Rasulullah SAW melakukan Tawaf yang pertama ( Tawaf Qudum, atau tawaf selamat datang ), beliau berlari - lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran berikutnya. Beliau melakukan Sa’i ( berlari kecil ) pada Bathnul Masil (perut lembah) diantara bukit Shafa dan Marwah.
Suci dari Hadas. Dalam menyelenggarakan tawaf, Jama’ah harus dalam keadaan wudhu, suci dari hadas besar dan kecil serta tidak diperbolehkan bagi wanita yang sedang Haid atau Nifas.

Syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan tawaf adalah sebagai berikut :
1. Berniat akan melakukan tawaf.
2. Menuju ke lampu hijau, sebagai tanda batas awal dan batas akhir dari putaran tawaf yang letaknya searah Hajar Aswad.
3. Menghadap ke Ka’bah dan ber-Istilam (mengangkat tangan kanan ke arah hajar Aswad) dan memberi isyarat mengecupnya, sambil mengucapkan Bismillahi Wallahu Akbar.
4. Memulai putaran pertama sambil membaca do’a.
5. Sampai di Rukun Yamani, mengusap Rukun Yamani ( bila memungkinkan, atau cukup dengan mengangkat isyarat tangan saja ) sambil mengucapkan Bismillahi Wallahu Akbar.
6. Melewati Rukun Yasmani maka sampai ke lampu hijau yang sejajar Hajar Aswad, maka selesailah satu putaran.
7. Teruskan dengan putaran berikutnya, sampai selesai putaran ketujuh yang akan berakhir di hajar Aswad.

Jika Wudhu batal pada saat melaksanakan tawaf, segera berhenti dan bersucilah kembali dengan air atau bertayamum. setelah itu ulangi putaran saat batalnya wudhu dan lanjutkan sampai selesai. artinya putaran yang dilakukan sebelum wudhu batal adalah sah dan dapat dimasukan hitungan.

Setelah selesai Tawaf lanjutkan dengan ibadah berikutnya. Dan kalau bisa sesuai dengan urutannya.
1. Berdo’a atau Munajat di Mutlazam.
2. Shalat sunat dan berdo’a di makam Ibrahim.
3. Shalat sunat di Hijir Ismail, lanjutkan dengan Do’a. (tidak harus)
4. Minum air Zamzam dan berdo’a.

Macam-macam tawaf
Tawaf terdiri dari 4 ( empat ) macam yaitu Tawaf Ifadah, Tawaf Qudum, Tawaf Wada dan Tawaf sunat.


Tawaf Ifadah

Tawaf ifadah adalah salah satu dari beberapa rukun haji, yang harus dilaksanakan sendiri jika tidakhajinya batal. tawaf ini disebut juga Tawaf Ziarah atau Tawaf Rukun. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 29 :
“Tsummal yaqdhuu tafatsahum wal yuufuu nudzuurahum wal yaththawwafuu bilbaitil ‘atiiq”
Artinya :
“Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran-kotoran mereka, memotong rambut, mengerat kuku dan memenuhi nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf di rumah yang tua itu.”
Tawaf ini dilaksanakan setelah semua ibadah Haji telah diselesaikan yaitu ; melontar jumrah Aqabah, membayar dam serta Tahallul Akhir (Mencukur) kemudian disunatkan memakai wewangian setelah jama’ah tidak Ihram. Hal ini diterangkan dalam hadis Aisyah :
Artinya : “Aku pernah meminyaki Rasulullah SAW ketika (hendak) ihram, sebelum ia berihram, dan ketika sudah Tahallul
sebelum ia melakukan tawaf di Ka’bah.”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sesudah Tawaf Ifadah jama’ah langsung dapat melakukan Tahalllul Akbar, serta telah dihalalkan dari segala apa yang diharamkan ketika masih Ihram.

Waktu Pelaksanaan Tawaf Ifadah. Para ulama sepakat bahwa Tawaf Ifadah adalah merupakan rukub Haji yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang melakukan Ibadah Haji. Berikut ini pendapat para imam tentang waktu Tawaf Ifadah :
HANAFIYAH :
Waktu Tawaf Ifadah dimulai dari fajar hari Nahr (10 Zulhizah) sampai akhir bulan sesudah seseorang melakukan wukuf di Arafah.
MALIKIYAH :
Waktu Tawaf Ifadah dimulai dari fajar hari Nahr (10 Zulhizah) sampai akhir bulan Zulhijah, sehingga apabila ada jama’ah haji meninggalkan (mengakhiri) dari waktu tersebut maka terkena Dam
SYAFI’IYAH :
Waktu Tawaf Ifadah dimulai sejak setelah pertengahan kedua malam hari Nahr (10 Zulhizah) dan berakhir sampai jama’ah haji mengerjakannya (kapan saja) selama hidupnya. sedang waktu afdhal (utama) untuk mengerjakannya ialah pada hari Nasr (10 Zulhijah).

Tawaf Qudum
Disebut juga Tawaf Dukhul, yaitu tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang yang dilakukuan pada waktu jama’ah baru tiba di Mekah.
Nabi Muhammad SAW setiap kali masuk Masjidil Haram lebih dulu melakukan tawaf sebagai ganti shalat Tahiyyatul Masjid. Maka tawaf inipun disebut juga Tawaf Masjidil Haram.
Hukum untuk tawaf Qudum adalah Sunat. maka jika tidak melaksanakan tawaf Qudum tidak membatalkan Ibadah haji ataupun Umrah. Bagi wanita yang sedang haid atau Nifas dilarang melakukan Tawaf Qudum. Bagi wanita yang melaksanakannya tidak perlu lari-lari kecil cukup berjalan biasa.

Tawaf Qudum ini boleh tidak disambung dengan Sa’i, tetapi bila disambung maka Sa’inya sudah termasuk Sa’i haji. Oleh karena itu waktu Tawaf Ifadah jama’ah tidak perlu lagi melakukan Sa’i. Disunatkan menyelendangkan pakaian atas Ihram di bawah ketiak lengan kanan dan ujungnya diatas pundak kiri. kalau mungkin sempatkanlah mengusap dan mengecup Hajar Aswad. atau cukup dengan memberi isyarat dari jauh sambil membaca :

“Allahumma Imaanan Bika Wa Tashdieqan Bikitaabika Wa Wafaaan Bi’ahdika Wattibaa’an Lisunnati nabiyika Sayydinaa Muhammadin Shallalahu Alaihi Wasallam.”

Artinya :
“Ya Allah ku ! aku beriman kepada Mu dan membenarkan kitab Mu, dan memenuhi janji Mu serta mengikuti sunnah nabi Mu, yaitu penghulu kami Muhammad SAW”

Ditengah-tengah melakukan tawaf itu jama’ah haji diperkenankan membaca do’a :

“Subhaanallah Wal hamdulillah Walaailaaha Illallah, Wallaahu Akbar Walaa Haula Walaa Quwwata Illaabillah. Allahumma Innie Aamantu Bikitaabikalladzi Anzalta Wa Nabiyya Kalladzi Arsalta Faqhfir lie Maaqaddamtu Wama Akh khartu.”

Artinya :
“Maha suci Allah, Segala puji bagi Allah tidak ada Allah yang patut disembah kecuali Allah, Allah Maha besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Allahku ! Sesungguhnya aku beriman kepada kitab Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi Mu yang telah Engkau utus, Oleh karena itu ampunilah dosa - dosaku yang telah lalu dan yang akan datang.”

Dan ketika sudah sampai di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad supaya membaca :

“Allahuma inna nasaluka ridhoka wal jannah wa naudzubika min sakhotika wannar Rabbanaa Aatinaa Fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhirati Hasanah Waqinaa ‘Azaabannar wa Adkhilnaa Ijannata Ma’al Abrar.”

Artinya :
“Ya Tuhan kami ! berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari siksaan api neraka, dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang baik.”


Tawaf Wada

Wada artinya perpisahan, Tawaf Wada atau tawaf perpisahan adalah salah satu ibadah wajib untuk dilaksanakansebagai pernyataan perpisahan dan penghormatan kepada Baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan berjalan biasa. Tawaf Wada disebut juga Tawaf Shadar ( Tawaf Kembali ) karena setelah itu jama’ahakan meninggalkan Mekah untuk ketempat masing-masing. Dalam pelaksanaannya sama dengan tawaf yang lainnya, akan tetapi do’a yang dibaca berbeda untuk semua putaran.

Tawaf Wada adalah tugas terakhir dalam pelaksanaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah. Bagi jama’ah yang belum melakukannya belum boleh meninggalkan Mekah, karena hukumnya Wajib. Bila tidak dikerjakan maka wajib membayar Dam, dan bila sudah mengerjakan maka tidak dibenarkan lagi tinggal di Masjidil Haram. Jika Jama’ah sudah keluar Masjid, maka hendaklah segera pergi sebab kalau jama’ah masih kembali kemasjid diharuskan mengulangi Tawaf Wada Ini. Wanita yang sedang Haid dibebaskan dari Tawaf wada dan ia boleh langsung meninggalkan Mekah. Hal ini dijelaskan dalam hadis Ibnu Abbas yang artinya :

“Manusia diperintahkan supaya akhir perjumpaan ( dengan Baitullah ) itu dengan menjalankan Tawaf di Baitullah, akan tetapi hal ini diringankan bagi perempuan-perempuan yang sedang Haid.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Tawaf Sunat

Adalah tawaf yang bisa dilakukan kapan saja. Kalau dilakukan saat baru memasuki Masjidil Haram, Tawaf ini berfungsi sebagai pengganti shalat Tahiyatul Masjid. Tawaf sunat inilah yang dimaksud atau disebut Tawaf Tathawwu.

Niat Umrah:
“Labbaik Allahumma ‘umratan”
– Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah.

Niat Haji :
“Labbaik Allahumma Hajjan
- Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.

Bacaan Talbiyah :
“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika lasyarikalaka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka walmuka. Lasyarikalak.”
- Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kebesaran adalah untuk-Mu semata-mata. Segenap kerajaan untuk-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.

Bacaan Salawat:
”Allahumma salli ‘ala Muhammadin wa’ala ali Muhammadin”

Do’a sesudah Salawat:

”Allahumma inna nas aluka ridaka waljannata wana’uzubika min sakhatikawannar. Rabbana atina fiddunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan waqina azabannar.”

Do’a Memasuki Kota Makkah
”Allahumma haza haramuka waamnuka faharrim lahmi wadami wasya’ri wabasyari ‘alannar, wa aminni min azabika yauma tab’asu ibadaka wajalni min auliya ika wa ahli ta’atika”

Artinya:
Ya Allah, kota ini adalah Tanah HaramMu dan tempat yang aman. Maka hindarkanlah daging, darah, rambut dan kulitku dari neraka. Anugerahkanlah kepadaku keamanan dari siksaanMu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-hambaMu. Jadikanlah aku termasuk orang-orang yang dekat dan taat kepadaMu.

Do’a Masuk Masjidil Haram
”Allahumma antas salam, waminkas salam, fahayyina rabbanabissalam, wa adkhinal jannata daras salam, tabarakta rabbana, wa ta’alaita ya zaljalali wal ikram. Allahummaftah li abwaba rahmatika. Bismillahi walhamdulillahi wassalatu wassalamu ‘ala rasulillah.”

Do’a Ketika Melihat Ka’bah
”Allahumma zid hazalbaita tasyrifan wata’ziman watakriman wamahabatan wazid mansyarrafahu wa karramahu mimman hajjahu wai’tamarhu tasyrifan wata’ziman watakriman wabirran.”

Catatan:
Jamaah Haji boleh memilih do’a apa saja bahkan boleh berdo’a dengan bahasa sendiri.Do’a yang dibaca antara lain: “Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah wa qina’aza bannar” - Wahai Tuhan kami, berilah kami di dunia dan di akhirat kebaikan dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.

DO’A TAWAFPada setiap awal sebelum Putaran (pertama s/d ketujuh, berdiri menghadap Hajar Aswad dengan seluruh badan atau miring (sebagian badan) atau menghadapkan muka saja sambil mengangkat tangan dan membaca:
”Bismillahiwallahuakbar.”
Artinya:”Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar.”
Serta mengecup tangan kanan, lalu mulailah bergerak dengan posisi Ka’bah disebelah kiri.

Do’a Putaran 1 s/d 7
1. Do’a Putaran ke-1,
dibaca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
”Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar. Walahaula walaquwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azim wassalatu wassalamu ‘ala rasulillahi sallallahu ‘alaihi wasallam. Allahumma imanan bika watasdiqan bikitabika wawafaan bi’ah dikawattiba’an lisunnati nabiyyika Muhammadin sallallahu ‘alaihi wasallam. Allahumma inni as’aluka ‘afwa wal’afiyata walmu-‘afataddaimata fiddini waddunya wal’akhirati wal fauza bil jannati wannajata minannar.”
Artinya:
”Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah. Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan kuasa Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Salawat dan salam bagi Rasulullah saw.Ya Allah, aku tawaf ini karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu dan memenuhi janji-Mu dan mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad saw.Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keampunan, kesehatan dan kesejahteraan yang kekal dalam menjalankan Agama, di dunia dan di akhirat, kemenangan memperoleh surga dan terhindar dari neraka.”Pada setiap kali sampai di rukun Yamani mengusap atau bila tidak mungkin mengangkat tangan tanpa dikecup sambil mengucapkan:”Bismillahi wallahu akbar”
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca:
”Rabbana atina fiddunya hasanatan wafil akhirati hasanatan waqina ‘azabannar.”
Artinya:”Wahai Tuhan kami, berilah kami di dunia dan di akhirat kebaikan dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dapat ditambah:
”Wa-adkhilnal jannata ma’al abrar, ya “azizu ya gaffaru ya rabbal ‘alamin”
Artinya:
”Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”

2. Pada Tawaf putaran ke-2 dst.nya cukup dengan menghadapkan kepala ke arah Hajar-Aswad dengan mengangkat tangan dan mengucapkan: ”Bismillahi wallahu Akbar” kemudian mengecupnya.
Do’a putaran ke-2 dibaca mulai dari Hajar-Aswad sampai Rukun-Yamani
Allhumma inna hazal baita baituka walharama haramuka wal amna amnuka wal ‘abda ‘abduka wa ana ‘abduka wabnu abdika wahaza maqamul ‘a izibika minannar. Faharrim luhumana wabasyaratana ‘alannar.Allahumma habbib ilainal imana wazayyinhu fiqulubina wakarrih ilainal kufra walfusuqa wal’isyana waj’alna minarrasyidin. Allahumma qini a ‘azabaka yauma tab’asu ‘ibadaka. Allahummarzuqnil jannata bigairi hisab”.
Artinya:Ya Allah, sesungguhnya Baitullah ini rumah-Mu, tanah mulya ini tanah haram-Mu, negeri aman ini negeri-Mu, hamba ini hamba-Mu, dan aku hamba-Mu dan anak dari hamba-Mu, dan tempai ini adalah tempat orang berlindung pada-Mu dari neraka, maka peliharalah daging dan kulit kami dari neraka.
Ya Allah, cintakanlah kami pada iman dan hiaskanlah di hati kami, bencikanlah kami pada perbuatan kufur, fasiq, maksiat dan durhaka serta masukkanlah kami ini dalam golongan orang yang mendapat petunjuk.Ya Allah peliharalah aku dari azab-Mu di hari Engkau kelak membangkitkan hamba-hamba-Mu, Ya Allah, anugerahilah aku surga dengan tanpa dihisab”.
Di antara Rukun-Yamani dan Hajar-Aswad membaca: (Seperti putaran ke-1).

3. Do’a Putaran ke-3,
dimulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
”Allahumma innii ‘a’uudzu bika minasy syaki wasy syirki wasy syiqaaqi wan nifaaqi wasuu-‘il akhlaaqi wasuu-‘il man zhari wal munqalabi fil maali wal ahli wal waladi. Allahumma innii as-‘aluka ridhaaka wal jannata wa a’uudzu bika min sakhatika wan naar.Allahumma ‘innii ‘a’uudzubika min fitnatil qabri wa a’uudzubika min fitnatil mahyaa wal mamaat”.
Artinya:Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari pada syak was-was, syirik, cerai-berai, muka dua, buruk budi pekerti, buruk pandangan dan salah urus terhadap harta benda dan keluarga.
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu keridhaan-Mu dan surga. Dan aku berlindung pada-Mu dari pada murka-Mu dan neraka.Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari fitnah kubur serta dari fitnah kehidupan dan derita kematian.
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca: (seperti pada Putaran ke-1).

4. Do’a Putaran ke-4,
dibaca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
”Allahumaj’alhu hajjan mabruuraa wa sa’yan masykuuraa wa dzamban maghfuuraa wa ‘amalan shaalihan maqbuulaa wa tijaratan lanta-bura, ya’alima ma fissuduri akhrijni ya Allahu minazzulumati ilannur.Allahumma inni as’aluka mujibati rahmatika waaza’ima magfiratika wassalamata min kulli ismin walganimata min kullibirrin walfauza biljannati wannajata minannar. Rabbi qanni’ni bima razaqtani wabariklifima a’thaitani wakhluf ‘alayya kulla gaibatin li minka bikhair.
Artinya:Ya Allah, jadikanlah hajiku ini haji mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni dan amal saleh yang diterima dan urusan yang tidak akan mengalami rugi selamanya.
Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui apa-apa yang terkandung dalam hati sanubari, keluarkanlah aku dari kegelapan kecahaya yang terang benderang. Ya Allah aku mohon padaMu segala hal yang mendatangkan rahmatMu, dan segala ampunanMu selamat dari segala dosa dan beruntung dengan mendapat rupa-rupa kebaikan, beruntung memperoleh surga,terhindar dari neraka.
Tuhanku mantapkanlah aku apa yang telah Engkau rizkikan kepadaku, berkatilah aku atas semua yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan gantilah apa-apa yang hilang dari padaku dengan kebajikan dariMu.
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca: (seperti pada Putaran ke-1).

5. Do’a Putaran ke-5
”Allahumma azillani tahta zilli arsyika yauma lazilla illa zilluka wala baqiya illa wajhuka wasqini minhaudi nabiyika Muhammadin sallallahu alaihi wasallam syurbatan haniatan mari atan la’azma’u ba’daha abada. Allahumma inni as aluka min kairima saalaka minhu nabiyyuka Muhammadun sallallahu alaihi wasallam wa a’udzubika min syarri masta ‘azaka minhu nabiyyuka Muhammadun sallallahu ‘alaihi wasallam. Allahumma inni as alukal jannata wana’imaha wama yuqarribuni ilaiha minqaulin au fi’lin au ‘amalin wa a’uzubika minannari wama yuqarribuni ilaiha min qaulin au fi’lin au’amalin”.
Artinya”Ya Allah lindungi aku dibawah lindungan singgasanaMU pada hari yang tidak ada naungan selain dari naunganMu. Dan brilah aku minuman dari telaga Nabi Muhammd saw dengan suatu minuman yang lezat, nyaman, sesudah itu aku tidak akan haus untuk selamanya. Ya Allah, aku mohon padaMU kebaikan yang diminta oleh NabiMu Muhammad saw dan aku berlindung padaMu dari kejahatan sebagaimana yang diminta olehNabiMU Muhammad saw.
Ya Allah aku mohon padaMU surga serta ni’matnya dan apapun yang dapat mendekatkan aku kepadanya baik ucapan, ataupun amal perbuatan dan aku berlindung padaMu dari pada neraka serta apapun yang mendekatkan aku kepadanya baik ucapan ataupun amal perbuatan”. .
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca: (seperti pada Putaran ke-1)

6. Do’a Putaran ke-6
”Allahumma inna laka ‘alayya buquqan kasiratan fimabaini wabainaka wahuquqan kasiratan fima baini wabainakhalqika. Allahumma makana laka minha faqfirhu li wama kana likhalqika fatahammalhu ‘anni wagnini bihalalika ‘anharamika wabita’atika’an ma’siyatika wabifadlika ‘amman siwaka ya wasi’al maqfirah. Allahumma inna baitaka ‘azim, wawajhaka karim, wa anta ya Allahu halimun karimun ‘azimun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni”.
Artinya”Ya Allah sesungguhnya Engkau mempunyai banyak hak yang ada diantara aku denganMu dan mempunyai banyak hak yang ada diantara aku dengan mahlukMu.
Ya Allah ampunilah kesalahanku terhadapMu, bebaskanlah aku dari padanya, cukupkanlah dan apapun kesalahanku antara mahlukMu bebaskanlah aku dari padanya cukupkanlah aku dengan rizkiMu yang halal, terhindar dari pada yang haram,dan dengan ni’mat kelebihanMu, terhindar dari pada mengharapkan orang lain selain dari padaMu, wahai Tuhan yang Maha Pengampun. Ya Allah sesungguhnya rumahMu (baitullah) ini agung. zatMupun mulia, Engkau Maha Bijaksana, Maha Pemurah, Maha Agung yang sangat suka memberi ampun, maka ampunilah aku”.
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca: (seperti pada Putaran ke-1).

7. Do’a Putaran ke-7
”Allahumma inni as’aluka imanan kamilan wayaqinan sadiqan warizqan wasi’an waqalban khasyi’an walisanan zakiran wahalalan tayyiban wataubatan nasuha wataubatan qablal mauti, warahatan indal mauti, walafwa ‘indalhisab, walfauza biljannati wannajata minannar birahmatika ya’azizu yagaffar, rabbi zidni’ilman wa alhiqni bissalihin.”
Artinya:”Ya Allah, aku mohon padaMu iman yang sempurna, keyakinan yang benar, rizqi yang luas, hati yang khusyu’ lidah yang selalu berzikir, rizqi yang halal dan baik, taubat nasuha dan taubat sebelum mati, ketenangan ketika hendak mati, keampunan dan rahmat sesudah mati, keampunan ketika dihisab, keberuntungan memperoleh surga dan terhindar dari neraka dengan rahmat kasih sayangMu, wahai Tuhan Yang Maha Tinggi, Yang Maha Pengampun. Tuhanku berilah aku tambahan ilmu pengetahuan dan gabungkanlah aku kedalam golongan orang-orang yang saleh.”
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca: (seperti pada Putaran ke-1).
Setelah selesai 7 kali putaran bergeser sedikit kekanan dari arah sudut Hajar Aswad menghadap bagian dinding Ka’bah yang disebut Multazam, dan berdo’a sesuai harapannya/keinginannya dengan bahasa apapun.


Jika Wudhu batal pada saat melaksanakan tawaf, segera berhenti dan bersucilah kembali dengan air atau bertayamum. setelah itu ulangi putaran saat batalnya wudhu dan lanjutkan sampai selesai. artinya putaran yang dilakukan sebelum wudhu batal adalah sah dan dapat dimasukan hitungan.

Setelah selesai Tawaf usahakan untuk melanjutkan dengan ibadah berikutnya. Dan kalau bisa sesuai dengan urutannya.
1. Berdo’a atau Munajat di Mutlazam.
2. Shalat sunat dan berdo’a di makam Ibrahim.
3. Shalat sunat di Hijir Ismail, lanjutkan dengan Do’a.
4. Minum air Zamzam dan berdo’a.

Tidak ada komentar: